Anda kenal dengan Helen Fischer?
Seorang antropologi dari Amerika yang melakukan penelitian tentang cinta selama
bertahun-tahun. Apa kata frischer akhirnya? Dia mengatakan bahwa “cinta itu
tidak abadi”. Anda ingin tertawa? Saya pun terkekeh saat membacanya. Sepertinya
fischer melakukan penelitian yang sia-sia, kalau pada akhirnya hanya itu yang
dia katakan.
Tapi ingat, apapun yang telah diteliti oleh pakar, biasanya
akan dijadikan referensi buat peneliti-peneliti generasi yang akan datang.
Tentu bukan hanya sebatas pernyataan bahwa “cinta itu tidak abadi” saja yang
diperoleh fischer dari hasil penelitiannya. Kalau ingin tau lebih banyak,
bacalah buku-buku karya nya.
Lihatlah fischer, dia meneliti tentang ‘cinta’ sebuah
perasaan yang melekat pada manusia. Sejak zaman nenek moyang kita memang sudah
ada. Cinta bukanlah hal baru, sehingga penelitinya bisa dikatakan senagai
penemu. Seperti halnya Thomas Alfa edoson yang melakukan penelitian electron
kemudian menemukan bola lampu. Jadilah dia penemu bola lampu. Peneliti tidak
harus seperti itu.
Menjadi peneliti itu menyenangkan. Karena ada banyak sekali
teta-teki di bumi ini yang butuh kita jawab. Bagaimana cara menjawabnya jika
kita tidak tertarik untuk mempelajarinya.
Seperti fischer sendiri, dia saja yang bertahun-tahun
meneliti tentang cinta lalu kemudian mengungkapkan hasil penelitian yang sama
sekali tidak mengejutkan kita. Tetapi, dia melakukan banyak ekperimen terhadap
penelitiannya secara ilmiah. Sehingga pernyataanya tidak bisa dipandang sebelah
mata.
Hebatnya peneliti itu karena kajian ilmiahnya, bukan karena
hasil akhir yang diungkapkannya. Jika hasilnya hanya itu, tentu kita akan
tertawa mengejeknya.Tapi kita tak berani membantah kajian ilmiah yang
dilakukannya bertahun-tahun, karena fischer melakukan eksperimen secara ilmiah.
Kecuali jika kita juga meneruskan penelitiannya, lalu kita menemukan
kesalahan-kesalahan fischer yang dapat kita bantah dengan hasil penelitian
ilmiah pula. bener gak?
Ingat Abraham maslow? Yang terkenal karena pendapatnya
mengenai hirarki kebutuhan manusia. Pada akhirnya, banyak generasi sesudahnya
yang menyatakan bahwa Maslow salah.
Maslow mungkin baru menemukan 5 kebutuhan dasar manusia yang
digambarkan dalam bentuk piramida. Tapi kemudian, generasi modern menemukan
banyak kebutuhan dasar yang memotivasi manusia. Dan urutan tingkat kbutuhan
yang ditemukan setelah itu malahan sama sekali tidak mengikuti maslow.
Begitulah dunia penelitian. Tidak akan ada habisnya selama
manusia ini ada. Dan selama itulah ilmu apapun tidak cukup untuk diltetili oleh
hanya satu-dua orang peneliti saja.kita mau jadi peneliti? Kenapa tidak?
No comments:
Post a Comment