Banyak hal yang mendorong seorang pimpinan atau bos berbuat semena-mena terhadap karyawannya. Mungkin salah satunya karena mereka ingin mencapai terget tertentu. Namun mereka terlalu fokus kepada titik puncak pencapaiannya, dan melupakan hal-hal mendasar yang penting lainnya. Sehingga terjadilah berbagai hal yang tidak menyenangkan bagi karyawannya. Begitulah kira-kira.
Jika posisi kita
sebagai karyawan, tentu kita tidak tahu menahu soal latar belakang sikap bos
kita yang semena-mena itu. Yang kita tahu, kita hanya disiksa. Namun, jika
posisi kita sebagai bos, akankah kita bisa menemukan solusinya?
Ada sebuah pepatah
dari Negri Sakura, yang mengajarkan kita untuk memanage emosi dan ego seorang
petarung. Pepatah ini juga memberikan gambaran orang yang bijaksana dalam
mencapai kemenangan.
Kemenangan berpihak kepada orang
yang tidak memikirkan dirinya dendiri
--pepatah samurai
Arti pepatah ini adalah jika kita ingin mencapai kemenangan, kita
tidak boleh hanya memikirkan diri kita sendiri. Pikirkan juga orang lain. Bagaimana
keadaan mereka jika kita begini dan begitu. Jangan karena keegoisan kita ingin
mencapai puncak, kita menyakiti orang lain. Kita membuat orang lain marah
kepada kita. Kita membuat banyak orang kecewa atas keputusan-keputusan kita.
Kita membuat mereka tidak punya kebebasan karena kita terlalu mengekang mereka.
Anggaplah kita ini bos.
Seandainya kita mau sedikit rendah hati, kita tidak akan menjadi sehebat ini
tanpa karyawan-karyawan kita. mereka sedikit tidaknya telah berkontribusi dalam
mendukung langkah-langkah kita. Tak satupun kemenangan atau kesuksesan yang
kita gapai tanpa melibatkan mereka.
Coba kita merenung
sejenak. Apakah yang kita peroleh ini hasil kerja keras diri kita sendiri tanpa
bantuan siapapun? Pikirkan kembali bagaimana karyawan-karyawan itu telah
membantu kita selama ini, apakah mereka telah mendapatkan imbalan yang layak?
Apakah pernah kita memberi perhatian sekedar untuk meyenagkan mereka?
Jangan anggap mereka
robot yang tidak akan protes terhadap kelakuan kita yang semena-mena. Mereka
juga bisa marah dan kecewa. Mereka mungkin sudah berbuih mengata-ngatai kita
dibelakang. Karena kita yang memang tidak peka, atau kita yang terlalu ingin mencapai
puncak kesuksesan yang tampak masih sangat jauh@
No comments:
Post a Comment