Warning!!!
Cerita ini hanyalah fiktif belaka, jangan pernah berpikir bahwa salah satu tokoh dalam cerita ini adalah aku. Jika kalian berpikir seperti itu, maka kalian benar-benar terjebak.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
EPILOG
Mataku ini, sungguh mata yang berbahaya. Tidak bisa melihat lelaki tampan. Menjijikan!
Mataku ini, sungguh mata yang berbahaya. Tidak bisa melihat lelaki tampan. Menjijikan!
“Oh Nimia,
aku mohon, tundukkan pandangan!” Bentak batinku.
Tapi,.. Mata
ini begitu jahilnya. Ia melotot tak bisa berkedip saat melihat lelaki tampan lewat.
Mata sialan!
“Wil, mau
kemana?” Suara lelaki jangkung berkacamata.
“Kantin”
Jawab si tampan yang barusan lewat.
Will? Itu panggilannya? Jadi, nama panjangnya siapa? Kiwil? atau mungkin Dewil? Ah, tidak keren. Kecewa.
Bersambung ...
(sebuah artikel yang membuat cerpen ini lahir) ---> Menulis Cerpen Lagi?
No comments:
Post a Comment