Halimahdaily.com - Sepulangnya dari rumah sakit, Kim Bom-Mi terus saja menanyakan “Apa kamu sudah ingat kejadian kemarin?” Kepada managernya. Hal itu dia lakukan hanya untuk memastikan apakah sang manager benar-benar lupa ingatan karena insiden yang menyebabkannya masuk rumah sakit.
Tentu saja manager merasa terganggu soal pertanyaan itu. Pasalnya,
selama ia dirawat dirumah sakit, Bom-Mi telah menanyakan hal itu sebanyak 175
kali. Jika ia menanyakannya 25 kali lagi, maka genap menjadi 200.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan insiden itu. Semuanya
murni kecelakaan. Bom-Mi dan nona Lee-Bom sama sekali tidak terlibat.
Hanya saja, yang dikhawatirkan oleh Bom-Mi maupun Lee-Bom
adalah insiden sebelum itu. Ketika Bom-Mi tiba-tiba bertukar tubuh dengan nona
Lee-Bom ditengah on-air membawakan berita. Bom-Mi yang saat itu sadar bahwa dia
telah berganti wujud, menutup wajahnya dengan kertas lalu keluar dari frame
kamera dan melarikan diri.
Inilah yang menyebabkan Manager berteriak-teriak marah
dibelakang kamera, lalu ikutan berlari mengejar Bom-Mi yang kabur lewat
belakang studio.
Bersamaan dengan itu di lantai atas, sekelompok crew sedang
membawa beberapa property untuk syuting tanpa sengaja menjatuhkan benda-benda yang
mereka bawa. Disanalah awal mula kecelakaan itu terjadi. Sebuah pot bunga
menghantam kepala manager yang sedang mengejar Bom-Mi.
Untung saja hal itu terjadi, kedua wanita itu merasa
bersyukur jika manager benar-benar hilang ingatan jangka pendek. Namun, tetap
saja mereka merasa cemas kalau-kalau ingatannya kembali. Pasti semua orang akan
tahu bahwa tubuh mereka tertukar untuk sebuah alasan yang tak bisa diterima
oleh logika manapun.
Untuk itulah, Bom-Mi maupun nona Lee-Bom berusaha keras
supaya ingatan itu tidak kembali. Termasuk menghalang-halangi manager untuk
melihat rekaman CCTV di tempat kejadian yang membuatnya mengalami luka dibagian
kepala. Sampai-sampai Bom-Mi mencabut colokan listrik ketika manajer sedang memutar rekaman CCTV di komputer kerjanya.
Tingkah Kim Bom-Mi menghalang-halangi manager untuk melihat
rekaman CCTV tentu saja mendatangkan kecurigaan. Sampai-sampai manager
berimajenasi tentang rencana pembunuhan yang dilakukan kedua wanita bernama Bom
itu.
Dalam imajenasi pak manajer, ia membayangkan Bom-Mi melempar
pot bunga dari lantai atas, sementara nona Lee-Bom memastikan posisi manager
berada ditempat yang tepat.
Atau, nona Lee Bom yang menjatuhkan pot bunga dari atas,
sedangkan Kim Bom-Mi menyuruhnya untuk berdiri diposisi yang tepat. Sambil menunjukkan
ekspresi mengejek kematiannya.
“Kalian berdua, apakah bersekongkol untuk membunuhku?” Ujar
pak manager sesaat setelah menghayalkan rencana pembunuhan yang absurd dalam
imajenasinya.
“Kamu tidak bermaksud membunuhku, kan!” Teriaknya.
“Aaa. Ke-keugon anieyo!” Jawab Bom-Mi dengan nada lembut. Berbeda
sekali dengan dirinya yang asli. Sebab kini jiwa yang ada ditubuhnya milik nona
Lee-Bom yang lembut dan feminim.
Keanehan demi keanehan terus saja dirasakan oleh managernya. Dialah satu-satunya orang paling sadar mengenai perubahan sikap Kim Bom-Mi akhir-akhir ini.
No comments:
Post a Comment