Siapa Jodoh Kita? Apakah Orang Yang Paling Sering Berinteraksi Dengan Kita? - Halimah Daily
Banner IDwebhost

Home Top Ad

Post Top Ad

Wednesday, February 6, 2019

Siapa Jodoh Kita? Apakah Orang Yang Paling Sering Berinteraksi Dengan Kita?


Halimahdaily.com - Apakah orang yang akan berjodoh dengan kita adalah orang yang paling banyak berinteraksi dengan kita? Seperti di filem-filem? Seorang teman bertanya begitu padaku. Aku tercenung memikirkan jawaban.


Dalam hati aku menjawab. “May be!” Tetapi, ku berikan jeda beberapa detik untuk memberi jawaban yang masuk akal.

Terakhir aku mengatakan “Tidak juga”.

Pada kenyataannya, ayah dan ibuku bukan orang yang sering berinteraksi sebelum mereka menikah. Bahkan ibuku tidak mengenal ayahku dengan baik. Ayahku adalah orang asing yang berasal jauh dari kampungnya. Bukan tetangga, apalagi teman ibuku dulunya.

Ayahku adalah seorang pemuda yang gemar berkelana. Hampir semua kota besar di pulau jawa telah ia datangi. Ia mengaku bahwa dirinya penjelajah sejati. Tetapi, ketika mengunjungi kampung ibuku, dia seolah-olah tidak ingin pulang tanpa membawa ibuku sebagai istrinya.

Apa daya, tak semudah itu mempersunting anak gadis orang. Ayah mesti berkali-kali datang ke kampung ibuku untuk berkenalan dengan keluarga besar seorang gadis yang beradat.

Berbekal pengalamannya yang suka berkelana, tentu saja mudah bagi ayah untuk dekat dengan siapa saja. Itulah sebabnya, ia mampu menjalin pertemanan yang begitu akrab dengan paman ibuku. Darisanalah tali silaturrahmi dijalin perlahan oleh ayahku. Sehingga dia memperoleh akses untuk mendapatkan restu dari seluruh keluarga besar ibuku.

Anak gadis itu berhasil dipersunting lelaki asing. Namun, dihatinya telah ada orang lain. Seorang santri idaman semua gadis di desanya. Apa daya, perempuan bukanlah orang yang berhak meminang. Apalagi ibuku adalah anak yatim. Bagaimana mungkin dia berani bersuara, sementara tempatnya mengadu sudah tiada. Pasrah pada titah nenekku, akhirnya ia menurut saja dinikahkan meski hatinya tak cinta.

Terkadang, aku merasa kasihan pada ibuku. Kisah cintanya tak seindah kisah cinta yang diidamkan semua gadis. Tapi, bagaimanapun, dia bersyukur dinikahi lelaki yang mencintainya. Lama kelamaan, cinta itu datang dengan sendirinya.

Aku juga sempat berpikir, orang yang aku sukai setengah mati, belum tentu menginginkanku menjadi istrinya. Makanya, tidak perlu berhayal tentang cinta yang indah setelah menikah. Pernikahan ayah dan ibuku adalah salah satu bukti yang nyata.

Cinta ayah begitu besar pada ibuku. Tetapi, lihat saja, pertengkaran selalu terjadi. Lalu, cinta ibuku juga begitu besar pada pemuda di desanya dulu, nyatanya ia bisa melupakan setelah lama menikah dan melahirkan anak-anaknya.

Jadi, menurutmu, jodoh itu seperti apa?


No comments:

Postingan Terbaru

Hey, Kok Sedih? Perlu Sedikit Motivasi Untuk Move On?

Halimahdaily.com - Bukan begini cara menjalani hidup. Membuang banyak waktu dengan bertanya 'apa salahku?'. Tak perlu tanyakan i...

Translate

Post Bottom Ad

Halaman