Halimahdaily.com - Barusan aku nonton drama korea yang judulnya The Liar And His Lover (2017), ada cuplikan dialog yang begitu menarik. Kalian tentu sudah lihat di gambar. Kata-kata itu membuatku teringat tentang perjalanan cintaku selama ini.
Untuk memperjuangkan seseorang yang sangat sulit didapatkan,
sejauh mana batas kesabaranmu?
Mungkin akan sedikit sulit menjawab pertanyaan ini. Terutama
bagi orang yang belum pernah merasakan letihnya mengejar cinta yang tak mudah
didapatkan.
Apalagi bagi orang yang selalu mendapatkan cinta dengan mudah sebab
dianugerahi wajah rupawan. Tapi, buat orang sepertiku, cinta bukan sesuatu yang
mudah. Itu sebabnya, aku sangat tahu jawaban untuk pertanyaan tadi.
Berbicara soal batas kesabaran, aku punya batasan yang
jelas. Apalagi ini tentang cinta yang sungguhan. Dibutuhkan keseriusan dan
komitmen. Tanpa itu semua, cinta saja bukan apa-apa.
Sampai mana batas kesabaran mengejar cinta? Menurutku sampai
bila kamu telah melakukan segalanya, tetapi semua itu tak berarti apa-apa
baginya. Itulah saat yang tepat untuk kamu pergi meninggalkannya.
Jika saat ini kamu masih ada disampingnya meskipun setiap
hari rasanya ingin menangis sebab terlalu perih jatuh cinta sendirian. Itu artinya,
kamu masih punya cukup energy untuk menangisinya. Kamu masih mampu bertahan
dengannya beberapa waktu kedepan.
Kenapa berjuang sampai sebegitunya? Kenapa tidak menyerah
saja? Pertanyaan seperti ini juga sering kudengar dari orang-orang disekitarku.
Aku juga sering bertanya begitu pada diri sendiri. Bukankah jawabannya sudah
jelas? Kita tidak akan mudah menyerah bila kita terlalu menyukai seseorang.
Jangan mudah menyerah untuk cinta yang serius. Karena, belum
tentu kamu bisa jatuh cinta seperti itu lagi suatu saat nanti. Ketimbang berdiam
diri sambil melamun menghayalkan balasan cinta, bukankah lebih baik berjuang
dengan nyata?
Dalam hidupku, aku melihat seseorang yang selama ini begitu tulus. Dia selalu mengatakan bahwa dia menyayangiku. Dia selalu ada disampingku, meski aku selalu pergi darinya. Dia selalu menatapku, meski aku selalu menatap orang lain.
Melihat orang ini, aku merasa kagum pada kesungguhannya. Aku
tak pernah melakukan hal seperti itu pada orang yang kusukai. Sebab aku terlalu
mudah menyerah. Tapi orang ini tak pernah menyerah sedikitpun. Dia rela
menungguku sudah hampir tujuh tahun.
Aku sangat berterimakasih padanya. Ada orang yang mau bertahan menyukaiku selama itu, rasanya sangat beruntung. Karena hal seperti itu hampir mustahil untuk orang sepertiku.
Aku tak perlu bertanya padanya, kenapa dia terus bertahan mencintai orang yang tak pernah memperdulikannya ini. Sebab aku sudah tahu jawabannya.
Aku tak perlu bertanya padanya, kenapa dia terus bertahan mencintai orang yang tak pernah memperdulikannya ini. Sebab aku sudah tahu jawabannya.
No comments:
Post a Comment