Halimahdaily.com - Beberapa waktu lalu aku menyesal telah menulis topik tentang cinta dan patah hati. Sebab aku malu, saat dunia melihatku menangis dalam diam. Percuma menangis dalam diam jika dilihat. Menangis dalam diam mestinya tidak ada yang tahu. Iya, kan?
Tapi, melihat banyaknya gadis-gadis diluar sana yang juga
merasakan apa yang aku rasakan, membuatku malah ingin berbagi cerita yang sama. Agar mereka tahu, bahwasanya
mereka tidak sendirian. Ada aku yang juga sama seperti mereka. Aku ingin menyuarakan #metoo untuk pecinta yang patah hati.
Walaupun sebenarnya #metoo (dibaca tagar me too) yang
booming tingkat internasional itu merupakan sebuah gerakan yang menyuarakan
anti kekerasan seksual dan pelecehan seksual terutama di tempat kerja. Boleh
dong, minjem istilah #metoo untuk mengucapkan simpati kepada mereka-mereka yang
patah hati.
Me too. Secara harfiah artinya ‘saya juga’. Untuk lebih
luasnya lagi bisa di interpretasikan sebagai ungkapan ‘saya juga mengalaminya’,
‘saya juga dipihak kamu’, ‘saya perduli apa yang terjadi padamu’, dan bentuk
ucapan keperdulian senada.
Alasan kenapa aku perduli pada sesama korban patah hati
adalah, karena aku juga merasakan apa yang mereka rasakan. Dan aku ingin mereka
tahu apa yang harus mereka lakukan. Jangan sampai mereka kehilangan akal hanya
karena patah hati.
Hati terlanjur remuk, bagaimana memulai kembali?
Kita tahu memang, hati sudah patah. Inilah masalahnya kenapa
kita terus bersedih. Tapi, dunia melihatmu, kawan. Sampai kapan mau
mempermalukan diri dimata dunia? Bangkit, seka airmata, lalu benahi diri yang
acak-acakan itu.
Ingat, kau punya senyum yang pernah membuat seseorang jatuh
hati. Itu artinya kamu sebenarnya adalah orang yang menarik, bukan? Cobalah tersenyum.
Ya, seperti itu. Tahan beberapa detik dan lihat dicermin. Kamu punya pesona. Lihatlah betapa kamu telah buang-buang
waktu mengubur diri dalam gelap gulita, ditimbun sesaknya kesedihan pula.
Takut terluka lagi?
Luka apapun memang selalu memberi efek jera. Entah itu luka
fisik maupun luka batin. Wajar saja jika kita menjadi lebih waspada ketimbang
sebelumnya. Itulah hikmahnya patah hati. Kita jadi lebih pandai membawa diri.
Yakinlah, cinta yang sesungguhnya tidak pernah berniat
melukai. Hanya saja, jika cinta itu bermasalah, mau tak mau harus pergi dengan
memberi sedikit goresan luka.
Jangan takut lukamu tak akan sembuh, hal-hal
seperti itu sebenarnya sepele sekali, dibandingkan dengan seluruh elemen
kehidupan. Kau lihat besarnya alam semesta yang saling menjaga antara
benda-benda langit dan benda-benda di bumi? Alangah kecilnya secuil cinta dari
lelaki brengsek yang menyakitimu.
Memang tidak mudah untuk mempercayai orang baru, demi sebuah
cerita cinta yang baru. Bagi orang-orang seperti kita, cinta adalah hal yang
harus diselidiki dan dicurigai sebelum terlihat benar-benar nyata. Makanya,
berhentilah berharap pangeran tampan datang padamu. Sibukkan diri untuk menjadi
gadis yang cemerlang.
Kalau kamu sudah bersinar, siapa yang tidak melihatmu? Seluruh
dunia akan melihatmu. Angkat dagumu lalu berjalanlah. Perlihatkan senyum
kemenangan didepan orang yang pernah membuatmu terpuruk.
Atau, jika takdir memang berjodoh dengannya sebab tuhan
telah memberi restu. Bersyukurlah, mungkin memang hanya ada kamu dihatinya
selama ini, tapi dia sengaja menjauhimu karena belum waktunya bersatu.
Jangan merasa diri sebagai satu-satunya korban yang tersakiti. Mungkin dia juga menahan sakit sebab kita, yang kita tidak tahu entah apa.
Mari memaafkan dalam hati saja. Tak usah berkata apa-apa lagi padanya. Jika perasaan ini masih sama, biarkanlah dia menjadi rahasia. Sebab, dikatakan ataupun tetap disimpan, Cinta tetaplah cinta.
Sajak 'Kalaupun Tidak'
Kalaupun dia tidak tahu kita menyukainya
Kalaupun dia tidak tahu kita merindukannya
kalaupun dia tidak tahu kita menghabiskan waktu memikirkannya
Maka itu tetap cinta. tidak berkurang sesentipun perasaan tersebut
Justru dengan ngotot ingin bilang, ingin pacaran, ingin aneh-aneh,
Perasaan itu tiba-tiba bermetamorfosis menjadi egoisme
dan sebatas keinginan yang tidak terkendali saja.
Bersabar dan diam lebih baik.
Jika memang jodoh akan terbuka sendiri jalan terbaiknya
Jika tidak akan diganti dengan orang yang lebih baik
-Tereliye-
No comments:
Post a Comment