Semua ilmuan kini telah tertarik pada kajian tentang
Atlantis, yang pernah di tuliskan oleh filusuf kuno bernama plato.
Saya pun tertarik membaca buku nya Prof. Arisio Santos
karena penasaran dengan kisah Atlantis yang melegenda itu, yang hampir di
seluruh penjuru dinia dibicarakan turun temurun oleh sluruh bangsa. Walaupun dengan
nama-nama yang berbeda, tetapi merujuk kepada sebuah tempat, yakni ‘surga yang
tenggelam’.
Untuk itu, saya ingin menjabarkan beberapa fakta yang
saya dapat ambil dari buku tersebut.
Berikut adalah fakta yang tak dapat
dipungkiri oleh siapapun, termasuk oleh akademisi dan pakar paling keras kepala
sekalipun.
Mengapa
surga itu tenggelam?
Dari hasil penelitiannya, Prof. Arisio Santos
mengatakan bahwa; busar pulau Indonesia sebenarnya membentuk batas atau pemisah
dua samudera besar, yaitu smudera fasifik dan samudera Hindia. Pada zaman es,
seluruh wilayah muncul, membentuk sebuah benua luas yang terbentang hingga Asia
tenggara dan semenanjung melayu.
Namun, pada akhir zaman Es pleistosen dimana seluruh
permukaan es di muka bumi ini mencair, air laut naik sekita 130 meter atau
lebih, daratan-daratan rendah yang sangat luas di paparan Indonesia menjadi
tenggelam dan menghilang dibawah permukaan laut secara permanen. Hanya daratan-daratan
tinggi dan puncak-puncak fulkanis yang tersisa.
Kini, puncak-puncak fulkanis dan daratan tinggi itu
menjelma menjadi ribuan pulau di Indonesia.
Lalu, apa penyebab berahirnya zaman Es?
Lalu, apa penyebab berahirnya zaman Es?
Dua pilar langit kebanggaan Atlantis, yaitu puncak
gunung merapi Toba dan Krakatau pada sekitar 11.600 tahun yang lalu itu meledak
dan menghamburkan abu dan debu vulkanik yang akhirnya menempel dan menutupi
geltser-geltser di asia utara dan amerika utara dengan selubung gelap abu,
materi, dan jelaga yang terkarbonasi.
Akibatnya, penyerapan sinar matahari meningkat. Dan geltser-geltser
yang menutupi semua daratan di luar
wilayah-wilayah tropis meleleh dengan cepat.
Bisa kita bayangkan, bagaimana lelehan geltser-geltser
itu mengalir kelautan. Menghasilkan tekanan-tekanan besar kedasar laut yang
bebennya terlalu berat. Dan daratan yang bebannya ringan.
Selain berahirnya zaman Es Pleistosen, bencana maha dahsyat seperti apakah yang menyebabkan Atlantis tenggelam dan hanya sedikit jumlah mereka yang selamat?
Selain berahirnya zaman Es Pleistosen, bencana maha dahsyat seperti apakah yang menyebabkan Atlantis tenggelam dan hanya sedikit jumlah mereka yang selamat?
Lapisan kerak bumi yang retak dan merenggang akibat
dari berakhirnya zaman Es ini menyebabkan timbulnya letusan gunung merapi,
gempa bumi dan tsunami dalam proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
sehingga benua makmur itu kemudian tenggelam.
Ledakan hebat gunung Krakatau yang juga mungkin
disertai ledakan-ledakan gunung berapi lain disekitarnya. Adalah yang
benar-benar mengahancurkan surga Atlantis.
Dalam kejadian maha dahsyat ini juga menyebabkan lebih
dari 70% spesies mamalia besar menjadi punah.
kenapa semua bangsa di dunia ini berbicara secara obsesif tentang surga yang hilang dan tentang daratan yang sudah tenggelam?
Jawabannya adalah, penduduk Atlantis yang bertahan
hidup terpaksa keluar dan pindah ke india, asia tenggaran, cina, polinesia,
Amerika timur dekat, dsb. Akhirnya mereka sampai ke Eropa dan wilayah-wilayah
barat jauh lainnya.
Semua bangsa di muka bumi ini memiliki tradisi suci
yang hampir serupa, yang menggunakan nama yang berbeda tetapi jelas mengarah
kepada lokasi yang sama, benua surga atlantis yang tenggelam.
Ketika bencana maha dahsyat yang menghancurkn surga
Atlantis, mengirim sedikit dari mereka yang selamat ke berbagai tempat, di seluruh
dunia.
Mengapa
harus Indonesia?
Atlantis, istilah ini mengandung arti “daratan diatas
bumi yang berlawanan letaknya”. Ini berarti bangsa-bangsa kuno mengetahui bahwa
surga yang hilang berloksi di belahan bumi yang berlawanan.
Dengan adanya fakta bahwa bumi ini bulat, ujung yang
satu sebenarnya berbatasan dengan ujung yang lain. Faktanya, Indonesia merupakan
pembagi samudera dan dua belahan bumi yang berlawanan ; timur dan barat.
Dimana lagi kah Atlantis nya plato itu berada, kalau
bukan di zona khatulistiwa, yakni Indonesia? Hatta pada zaman es sekalipun Indonesia
adalah daerah tropis.
Dari sekian penjabaran Atlantis yang saya berikan,
tentunya belum cukup bagi anda yang benar-benar pecinta sejarah. Untuk itu
teruslah mencari dan segera temukan lebih banyak fakta Atlantis dari manapun
sumbernya. Saya sarankan untuk membaca buku Atlantis yang ditulis oleh Prof.
Arisio Santos.
Sekian, semoga bermanfaat
Sumber : buku Atlantis, karya Prof. Arisio Santos.
No comments:
Post a Comment