"APA YANG KAU TULIS INI? CERITA FIKSI? KAU MENULIS YANG SEPERTI INI LAGI?"
Suara seram itu... Membuat tubuhku bergetar...
Ngiiiinggggggg!
Nginggggggggggggggggg!
Nggggiiiiinnnnnngggggggggggggggggg!
Gendang telingaku berdenging lagi. Ini menyakitkan.
"ARRRRRRRRGGGGHHHHHHHH!"
Jemariku yang lentik dan suka menulis ini, tiba-tiba berkeringat dan kaku. Aku benci situasi ini.
"JANGAN LEMAH, KAMU HARUS KUAT!" Suara lain berteriak memberi semangat.
Sekarang tubuhku basah oleh peluh. Aku mulai limbung. Masih duduk didepan laptop yang terlihat menyala-nyala. Tiba-tiba... Aku.... Melihat cahaya itu lebih menyilaukan....
"KAMU HArus kuattttt!!!"
"Jangan menulis ini lagi!!!"
(*&%^$%^%^$###@#%y%#
Suara-suara itu terus bersahut-sahutan. Aku tenggelam dalam teriakan.
Ada yang mencaci-maki, ada yang membela. Suara itu entah darimana. Kepalaku terasa berat. Mau mati rasanya.
Suara-suara itu terdengar semakin mengecil. Penglihatanku memudar. Cahaya laptopku meredup.
(Zona fiksi selanjutnya) ---> Mata Yang Berbahaya
No comments:
Post a Comment