Halimahdaily.com - Energy negative mudah sekali datang dan mengganggu kebahagiaan, itulah sebabnya sangat sulit membuat energy positif tetap bertengger gagah pada posisinya. Inilah yang saya sadari sejak dulu. Inilah yang membuat saya selalu terjaga untuk mengawasi mentalitas saya supaya tetap waras.
Berkali-kali saya mengatakan “jangan menyiksa diri, hiduplah
dengan tenang sebagaimana mestinya”. begitulah saya memberi sugesti positif agar
saya merasa bahagia.
Kesialan yang kita dapatkan adalah bukan karena kesalahan
orang lain. Anggap saja semuanya salah kita, selesai! Sekarang bukan waktunya
menyalahkan siapa-siapa. Ini waktunya untuk bangkit melawan ketidakadilan yang
tercipta karena ulah kita sendiri.
Sejatinya, kita sedang bergulat denagan diri sendiri
sepanjang hidup. Anggaplah kita adalah orang berkepribadian ganda. Ada dua
kepribadian dalam diri kita. Yang satunya menciptakan kekacauan, dan yang
lainnya membereskan kekacauan itu.
Ya, setiap hari kita membuat kekacauan. Setiap hari pula
kita membereskan kekacauan demi menyelamatkan masadepan yang kita harapkan. Kita
tidak henti-hentinya berjuang. Sekalinya kita berhenti, maka kita seperti orang
mati.
Kenapa kita harus merasa tersiksa? Ini memang takdir yang
tuhan design untuk kita. Let’s playing like a game! Kita nikmati saja kekalahan
dan kemenangan layaknya bermain game. Menagis saat kalah itu lumrah, tertawa
saat menang memang sudah semestinya.
Jangan terlalu serius menganggap ‘beban’ sebagan BEBAN. Memikirkannya saja akan membuat kita menyerah untuk membawanya dipundak. Anggaplah ‘beban’ itu seringan kapas. Memikirkannya saja membuatmu ingin melemparkannya dengan sebelah tangan. Apapun itu, semua tergantung persepsi.
Apakah ada yang menyiksamu akhir-akhir ini? Mungkin karena
terlalu serius dipikirkan, makanya terasa sakit. Seandainya kamu mau melupakan,
mungkin perasaanmu akan jauh lebih baik.
Yeah, memang siapapun berhak untuk merasakan apa dan
bersikap seperti apa. Tapi, jika semua itu hanya menyakitkan bagimu, bukankah
merelakan adalah pilihan lain yang lebih masuk akal?
No comments:
Post a Comment