Terus-Terusan Menebak Perasaan Orang Lain Bukanlah Sesuatu Yang Menyenangkan! - Halimah Daily
Banner IDwebhost

Home Top Ad

Post Top Ad

Sunday, February 10, 2019

Terus-Terusan Menebak Perasaan Orang Lain Bukanlah Sesuatu Yang Menyenangkan!

Ilustrasi Copyright TVN

Halimahdaily.com - Karena tidak semua hal di dunia ini bisa kita lihat secara transparan. Maka, banyak sekali misteri yang membuat orang bertanya-tanya. Termasuk misteri tentang kepribadian seseorang.


Saya sendiri sering melihat orang-orang misterius berkeliaran. Cukup menarik untuk sekedar dilihat. Tetapi, tidak begitu membuat saya penasaran. Makanya, kebanyakan dari orang-orang misterius itu saya abaikan.

Saya bukanlah orang yang mudah tertarik untuk melihat sesuatu. Sebab saya punya kesibukan sendiri. Orang introvert dan pendiam seperti saya, punya banyak hal yang dipikirkan. Pikiran saya jauh lebih berisik dari kebisingan apapun. Agaknya, saya mirip seperti apa yang dikatakan Stephen Hawking. “Quiet people have loudest minds”. Itu benar adanya.

Namun, sebagai manusia, tentunya saya juga bisa tertarik kepada sesuatu yang mengalihkan perhatian saya dari apapun. Saya bisa membeku sejenak, kehilangan suara-suara bising di kepala saya, hanya ketika saya melihat atau memikirkan seseorang.

Tetapi, orang itupun sama introvertnya dengan saya. Kami bukanlah orang yang bisa berbagi keceriaan. Semuanya terasa canggung karena kami tidak pandai berinteraksi dengan benar.

Ironisnya, meskipun kecanggungan tidak pernah berkurang, saya tidak pernah merasa bosan. Saya terus bersedia hadir disisi orang itu, kendati hati saya menebak-nebak apa yang dia rasakan dan pikirkan tentang saya.

Saya tak berhenti menebak pikiran orang itu sampai pada suatu hari, ketika saya terus-terusan bertanya tentang perasaannya, tetapi dia konsisten menjawab “tidak tahu”. Ketika saya bertanya apa yang akan terjadi jika saya jatuh cinta, dia menjawab “terserah kamu”.

Padahal, saya tidak bodoh-bodoh amat membaca sinyal dari tingkahlakunya selama ini. Saya tahu bahwa dia menyukai saya. Namun, saya bertanya adalah demi mendengarkan kata-kata yang menenangkan hati saya. Saya hanya butuh pengakuan. Itu saja.

Kesal? Tentu saja. Saya tetaplah manusia biasa. Sebagaimana orang lain yang merasa lelah berhadapan dengan orang yang membingungkan. Saya juga demikian.

Masalahnya adalah, terlalu banyak waktu terbuang. Terlalu banyak moment mendebarkan hati. Saya berjuang sendirian untuk mendapatkan kepastian, sedangkan orang itu hanya perduli pada dirinya sendiri. Dia tidak perduli pengharapan saya.

Dia terus sibuk pada dunianya sendiri. Disisi lain, sebelah tangannya tak berhenti menggenggam tangan saya seolah menahan saya untuk pergi.

Jangan terlalu berharap orang lain bisa membaca pikiranmu, karena semua orang hanya bisa berasumsi jika mereka tak diberi tahu
-suara dalam diri-

No comments:

Postingan Terbaru

Hey, Kok Sedih? Perlu Sedikit Motivasi Untuk Move On?

Halimahdaily.com - Bukan begini cara menjalani hidup. Membuang banyak waktu dengan bertanya 'apa salahku?'. Tak perlu tanyakan i...

Translate

Post Bottom Ad

Halaman