Ilustrasi copyright MBC |
Halimahdaily.com - Pada saat orang lain terus melakukan kesalahan yang sama didepan mata saya. Mau tidak mau saya jadi berpikir; kenapa orang ini menyebalkan sekali? Apakah dia tidak tahu bahwa saya capek menghadapinya?
Kenyataanya, banyak orang yang melakukan kesalahan, tapi dia
tidak sadar sedang melakukan kesalahan. Dia terus saja berulah, terus saja
bikin kacau, anehnya lagi dia terlihat nyaman-nyaman saja melakukannya. Ya, karena
dia tidak sadar makanya nyaman.
Melihat hal yang seperti itu setiap hari juga membuat saya
bercermin. Apakah saya juga begitu, ya? Mungkin selama ini tingkah saya membuat
orang sebal, tapi saya merasa tidak melakukan apa-apa.
Setelah dikoreksi disana-sini. Memang iya, nyatanya saya
juga begitu.
Saya sering melakukan hal-hal yang jika dilakukan orang lain
terhadap saya, saya tidak akan menyukainya alias marah. Terutama jika tidak ada
konfirmasi sama sekali. Sebenarnya semua akan baik-baik saja jika ada
komunikasi yang baik, bener gak, sih?
Sekarang saya tidak heran lagi jika tiba-tiba ada orang yang
meluapkan semua emosi terpendamnya kepada saya. Mengatakan hal-hal yang sebelumnya
tidak pernah saya dengar. Bahkan caci-maki yang menyayat hati. Semua itu saya
jadikan sebagai bahan untuk bercermin.
Saya merasa semua orang berhak marah atas apa yang dia tidak
suka. Saya juga pernah menumpahkan amarah kepada orang paling menyebalkan yang
pernah saya kenal. Tapi orang itu malah diam seribu bahasa, bahkan dia tidak
meminta maaf. Mungkin dia heran sendiri, sebab dia tidak merasa telah membuat
saya marah.
Jika kita sadar betul bahwa semua orang—bahkan diri kita
sendiri—sering melakukan kesalahan tapi tidak sadar telah melakukan kesalahan,
alih-alih marah, kita malah merasa kejadian ini lucu.
Intropeksi diri memang penting sebelum melakukan apapun.
Kali aja memang dia tidak tahu bahwa dia sedang membuat kita marah, atau kita
sendiri yang memang tidak pandai memberi kode secara baik-baik. Saling beri
kode sajalah. Kalau tidak terbaca kodenya, maka cari cara lain. Pokoknya, jangan
marah yang dikedepankan.
Marah ketika dalam situasi dan kondisi yang salah hanya akan membuat kita terlihat bodoh.
Semakin banyak ketemu kasus seperti ini seharusnya membuat
kita banyak berpikir untuk melatih kemampuan berkomunikasi dengan orang-orang
disekitar.
Jika komunikasinya sudah baik, kekacauan seperti apapun bisa diatasi
atau bahkan bisa dicegah.
No comments:
Post a Comment