Awal Sebuah Akhir - Halimah Daily
Banner IDwebhost

Home Top Ad

Post Top Ad

Friday, April 19, 2019

Awal Sebuah Akhir


Halimahdaily.com - Seingat ku, aku selalu berusaha membuat orang nyaman bersamaku. Entah siapapun itu, baik aku kenal atau tidak. Setidaknya, aku ingin bersikap wajar. Aku ingin orang lain tidak marah hanya karena kelakuanku.

Tapi entah mengapa, tiba-tiba saja ada sebuah episode dalam hidupku dimana aku menjadi orang yang serba salah. Diam salah, bicara salah, bercanda salah, serius juga salah.

Antara aku yang perasa, dan situasi canggung yang mencekam. Menggema sebuah suara dalam jiwa "Bagaimana caranya aku bisa terbebas dari situasi ini?"

Orang yang membuatku serba salah ini, adalah orang yang awalnya sangat kusukai tanpa syarat. Ya, aku suka dia segalanya. Jeleknya, joroknya, dekilnya, bodohnya, bau badannya, aku suka semuanya.

Jangan tanya apakah ada kebaikan yang kusukai darinya. Kejelekannya saja aku suka, apalagi kebaikannya.

Tapi sekarang, bisa dikatakan semua itu hanyalah tinggal sejarah. Aku yang berkali-kali terbentur dengan situasi serba salah, melihat pola hubungan yang begitu-begitu saja. Sama persis setiap waktu.

Polanya selalu begini; pertama ada yang menyapa salah satu diantara kami, lalu terjalin komunikasi, lalu ada sedikit candaan (walau itu garing menurutku), lalu ada situasi seperti magnet yang dahsyat saling menarik sehingga kita begitu menyatu.

Tak lama setelah itu, seolah-olah berbalik muatan magnet menjadi sama-sama negatif. Yah, dia menjauh seperti tak saling kenal. Tanpa kutahu apa salahku, aku di blokir dari pertemanan. Tanpa kutahu apa salahku, aku diabaikan.

Besoknya dekat lagi, tanpa aba-aba, menjauh lagi. Lusa begitu lagi. Dan terus saja begitu. Entah sampai kapan, tapi aku tak ingin ini terjadi lebih lama. Cukup lelah rasanya.

Aku menuliskan ini bukan untuk dibaca oleh orang itu. Sama sekali bukan. Tapi aku menuliskan ini, karena aku tidak ingin melupakan sesuatu. Sebab aku tahu, manusia sangat pelupa sekali. Jadi, aku ingin mengingat ini. Aku ingin ingat betapa aku pernah merasa sangat buruk.

Tulisan ini semoga menjadi awal sebuah akhir. Aku tidak ingin lagi ada cerita yang sama dalam episode hidupku berikutnya. Itu terlalu membosankan.

Tak Perlu Marah Dan Benci, Ini Hanya Soal Persepsi.

No comments:

Postingan Terbaru

Hey, Kok Sedih? Perlu Sedikit Motivasi Untuk Move On?

Halimahdaily.com - Bukan begini cara menjalani hidup. Membuang banyak waktu dengan bertanya 'apa salahku?'. Tak perlu tanyakan i...

Translate

Post Bottom Ad

Halaman