Ilustrasi copyright MBC |
Halimahdaily.com - Siapa yang menciptakan sebutan ‘lelaki berengsek’? Entahlah. Aku tidak tahu. Bisa perempuan, bisa juga laki-laki, kan?
Perempuan yang mengatakan itu mungkin telah menjadi korban
perbuatan curang seorang lelaki. Dan, lelaki yang menyebutkan itu, mungkin
tidak suka keluarga atau teman atau orang yang disayanginya telah hancur
hidupnya ditangan seorang lelaki.
Sebenarnya siapapun, dari sudut pandang manapun, boleh-boleh saja menyebut orang lain berengsek.
Sebenarnya siapapun, dari sudut pandang manapun, boleh-boleh saja menyebut orang lain berengsek.
Ngomong-ngomong, aku punya pendapat soal ini. Soal sebutan
lelaki berengsek. Siapa sih yang layak mendapat sebutan itu?
Menurutku, lelaki yang egois, ingin mendapatkan hati seorang
perempuan, tanpa memperdulikan perasaan perempuan itu, bisa dikatakan dia
berengsek.
Lelaki yang mengaku cinta, tapi sedikitpun tak perduli pada
kehidupan si perempuan itu, lelaki itu pantas di sebut berengsek.
Kemudian, lelaki yang hanya menginginkan tubuh si perempuan,
tanpa punya rasa apa-apa padanya. Dia jelas-jelas berengsek.
Lelaki yang mengatakan ingin putus disaat lagi
sayang-sayangnya juga berengsek.
Lelaki yang bilang sayang, janji mau nikahin, dan gak
selingkuh, tapi tiba-tiba menghilang. Itu berengsek.
Lelaki yang punya perempuan lain dihatinya, tapi terus
mendekati perempuan yang menyukainya, dan mengambil segala keuntungan dari
gadis lain lagi. Itu juga berengsek.
Jadi, cowo berengsek itu banyak sekali tipenya. Kamu, suka
tipe yang mana?
Beberapa teman lelaki tidak setuju disebut dirinya berengsek
hanya karena melakukan hal-hal yang aku sebutkan tadi. Menurut mereka, kalau
sudah tidak cocok lagi, ya sudah, berakhir saja. Jangan ada sebutan berengsek
dan sebagainya. Kamu setuju, para perempuan sekalian?
Menurut teman lelaki juga, seorang cewek yang menuduh
mantannya, atau orang yang pernah disukainya, atau siapalah itu, pokoknya si perempuan menyebutnya berengsek. Sebenarnya dia sedang kecewa berat. Kecewa karena pernah percaya
seratus persen bahwa cowok itu baik. Disaat dia tiba-tiba melihat sisi
jahatnya, dia langsung down.
Kemarahannya speechless. Kata berengsek mungkin
diangkap sebuah label yang membuatnya merasa puas jika diberikan pada lelaki
yang membuatnya sebegitu marah. Dia mungkin tidak perduli orang akan berpikir
bagaimana tentang penilaiannya itu.
Seperti aku misalnya, ketika sedang begitu marahnya. Aku tak
sengaja berdesis “dasar lelaki berengsek” didepan teman yang juga berjenis
kelamin lelaki. Ketika temanku mendengar itu, dia langsung bertanya. “seberengsek
apa lelaki-mu? Apa yang sudah dia lakukan kepadamu” maksud si teman adalah ‘apa
yang sudah dia lakukan padamu’ dalam konteks orang dewasa. You know-lah.
Mendengar komentar si teman, aku langsung ingin meninju
perutnya. Dia berpikiran kotor hanya karena aku menyebut makhluk sejenisnya ‘berengsek’.
Setelah klarifikasi, ternyata
para lelaki tidak merasa bahwa sebutan berengsek untuk semua orang. Sebutan itu
hanya pantas bagi lelaki yang sudah menyentuh all of you, girl!
So, hati-hati melabeli ‘cowok
berengsek’ didepan laki-laki lain. Mereka akan berpikiran yang bukan-bukan
tentang orang yang sisebut berengsek. Atau, jika kamu ingin mencaci mantanmu
dengan menyebutnya berengsek, mungkin dia akan tertawa menang, karena, dia
tahu, maksudmu adalah, karena kamu telah memberikan segalanya lalu kalian
berpisah. Wah. What the f***!
No comments:
Post a Comment