Melihat Dan Menunggu - Halimah Daily
Banner IDwebhost

Home Top Ad

Post Top Ad

Thursday, April 4, 2019

Melihat Dan Menunggu

Ilustrasi copyright TVN

Halimahdaily.com - Aku sudah dua kali mengirim tulisan ke media cetak. Pertama, saat aku masih semester dua. Saat itu salah satu dosen jurnalistik membei tugas final sebuah artikel karya ilmiah popular. Bagiku, tentu saja tugas ini susah-susah gampang. Susahnya, karena ini pertama kali menulis karya ilmiah popular. Gampangnya, karena menulis adalah bagian dari hobiku.


Waktu itu, tulisanku masuk nominasi tulisan terbaik. Dosen menyuruhku untuk mengirimkan naskahnya ke Serambi Indonesia. Beliau memberi petunjuk mekanisme pengiriman naskah dengan sangat jelas. Kudengar, dosen itu berkali-kali memuji tulisanku dikelas lain. Karena itu, aku optimis bahwa tulisanku layak dimuat.

Benar saja, seminggu kemudian, tulisanku tayang di kolom opini. Saat itu, aku bangga sekali.
Tulisan kedua, kukirim seminggu yang lalu. Aku menulis cerpen. Ini pertamakalinya aku berani mengirim naskah tanpa rekomendasi siapapun.

Ohya, hampir lupa, aku pernah direkomendasikan oleh teman untuk mengirim cerpen ke majalah kampus. Ternyata dimuat. Dapat honor yang lumayan juga. Tapi aku tidak terlalu bangga, sebab cuma majalah kampus. Siapapun bisa mengirim tulisannya dan dimuat, kurasa.

Kembali pada cerita cerpen yang kukirim seminggu yang lalu. Aku tidak tahu bagaimana nasibnya. Tepatnya belum. Akan kutunggu sampai minggu depan.

Pengalaman dari mengirim tulisan ke media cetak sebelumnya, ketika mengirimkan naskah tepat sehari sebelum jadwal terbit, itu mustahil diterbitkan. Apalagi mengimimnya diatas jam sembilan malam.

Sedikit mendapat bocoran dari dosen, katanya diatas jam segitu, sudah ditentukan tulisan mana yang akan diterbitkan.

Kesalahanku kemarin adalah, aku megirimkannya malam minggu jam setengah dua belas. Sedangkan cerpen, hanya dimuat untuk hari minggu. Mungkinkah tulisanku dimuat? Mustahil.

Makanya aku menunggu sampai hari minggu besok. Kalau cerpen yang dimuat bukan tulisanku, aku boleh kecewa, tulisanku tidak lulus sensor. Tapi kalau dimuat, aku akan traktir makan bakso orang yang pertamakali mengucapkan “selamat ya tulisanmu dimuat hari ini”. 

Beberapa tahun yang lalu, aku mendapat ucapan selamat dari kakak letting di jurusanku. Keterangan biodata penulis membuatnya mengenali siapa penulis opini itu, lalu segera mengucapkan selamat. Tapi, kali ini, dia tidak akan melakukannya. Dia sudah tenang dialam sana. 

Apapun yang akan terjadi, aku akan menunggu. Ya, mari kita lihat dan tunggu. Semoga yang terbaik.

Apa Hal Termalas Yang Pernah Kamu Lakukan?

No comments:

Postingan Terbaru

Hey, Kok Sedih? Perlu Sedikit Motivasi Untuk Move On?

Halimahdaily.com - Bukan begini cara menjalani hidup. Membuang banyak waktu dengan bertanya 'apa salahku?'. Tak perlu tanyakan i...

Translate

Post Bottom Ad

Halaman