Saat kita merasa kasihan kepada seseorang, ada dua kemungkinan penyebabnya: Pertama, karena kita pernah mengalami hal yang sama seperti orang itu. kedua, karena kita punya ketakutan jika hal itu terjadi kepada kita.
Rasa kasihan itu, bukan bentuk dari kelemahan diri. Tetapi itulah rahmat Tuhan atas kelembutan hati dan jiwa, sehingga kita merasakan sakit seperti orang yang mengalaminya. Beruntung jika kita peka terhadap penderitaan orang. Karena kita tidak termasuk orang-orang yang hatinya keras.
Terkadang kita benci dikasihani. Itulah kenapa banyak dari
kita menyembunyikan diri saat sedang terpuruk. Kita hanya ingin sendirian dan
tidak dilihat oleh siapapun. Setelah semua kesedihan itu reda, barulah kita
akan kembali bergabung dengan orang-orang sambil berusaha tersenyum sebaik
mungkin.
Banyak orang mengumbar kesedihan mereka demi sebuah
perhatian. Tapi itu bukan solusi yang sebenarnya, karena perhatian yang datang
juga sekedar basa-basi saja. Siapa yang akan terharu kepada orang yang
sehari-harinya hanya mengeluh ini dan itu sepanjang waktu? percayalah, jika pun
ada yang mengasihani, itu hanya basa-basi.
Ada kalanya, hati kita tidak terenyuh lagi dengan
orang-orang yang suka berkicau tentang kesedihan mereka di sosial media atau diana saja. Tetapi
kita sangat terenyuh dengan orang yang selalu tersenyum didepan umum namun
menangis seorang diri.
No comments:
Post a Comment