Halimahdaily.com - Sepotong malam yang cerah. Beribu bintang menghiasi langit kota La Vi an Rose yang selalu kelabu tanpa warna.
“Hei, tahukah kamu apa yang dipikirkan semua orang tentang
La Vi an Rose? Tanah tanpa warna, mereka semua menyebutnya seperti itu”. Gumam
gadis bernama L (orang jepang melafalkan L dengan ejaan E-Ru).
Dia tidak bicara pada dirinya sendiri. Dia sedang mengajak
diskusi seorang pemuda seusianya yang kini ikutan berbaring disampingnya
memandang langit berbintang.
“Aku bisa melihatnya, semua jenis warna, aku bisa
melihatnya”. Sahut si pemuda.
“Begitu kah? Ternyata kamu melihatnya, ya?” Gumam sang
gadis. “Apa kamu pernah dengar tempat bernama Seravi?”
“Tidak”.
“Papa memberi tahu tempat itu, dulu. Dia bilang itu adalah
tempat yang indah dengan semua jenis warna. Apa kau tidak ingin melihatnya? Aku
yakin ada banyak hal yang tidak ada disini, aku ingin melihat warna yang lebih
indah”.
Ketika mereka sedang berbicara, ternyata ada seseorang yang
menguping.
Setibanya dirumah, L masuk ke kamar dan mendapati lantai
berserakan. Lukisan wajahnya tersenyum pemberian Ovesu tercabik-cabik dilantai.
L merasa heran, siapa pelakunya?
Tiba-tiba..
“Kau tidak butuh barang seperti itu”. Suara paman L. “Untuk
berpikir kau menghabiskan waktu dengan pria yang buruk untukmu. Pria itu…”
ucapannya terputus, karena L tiba-tiba berlari dan menangis.
Langkah L terhenti saat lengan kuat pamannya
merengkuh kedua bahunya. Lalu, “Aku mencintaimu. Aku mencintaimu lebih dari
siapapun". Katanya.
“Jangan!” Teriak L.
Dengan sekuat tenaga, L melepaskan diri disertai tendangan
mematikan di alat vital paman mesumnya itu. Saat pria tua itu meringis
kesakitan, L kabur dari kamar sialan itu. Dia menuju tempat dimana biasanya
Ovesu melukis.
Disana Ovesu sedang duduk sambil memeluk lutut, alih-alih
sedang melukis seperti biasanya.
“Maaf, aku kehilangan semua lukisanmu”. Gumam L dalam isakan
tangisnya.
Ovesu hanya diam saja. Sejak tadi dia terlihat sedang dalam
ode tidak mood. Antara sedih dan marah.
“Hei, Apa aku tersenyum?” Tanya L sambil berlinangan air
mata.
“Heh?” Tanya Ovesu datar.
“Apa aku benar-benar tersenyum?” Ulang L. Yang ditanya hanya
mengangguk lembut.
“Kalau begitu, lukis aku. Kali ini aku tidak akan kehilangan
ukisan ini”. Pinta L serius.
Ovesu tertunduk lesu. Sebelah tangannya disembunyikan.
Karena Ovesu tak menjawab, L memanggilnya.
“Ovesu?”
“Gomenn” Ujarnya lemah.
“Ada apa?”
“Maaf” ulangnya. Lalu dia bangkit dari duduk, lalu pergi. Masih
dengan meyembunyikan sebelah tangannya.
L melongo terheran-heran. Tidak biasanya Ovesu begini. Dia
anak yang selalu tersenum saat sedang melukis, dia juga tidak pernah menolak
untuk melukis wajah tersenyum L. kenapa tiba-tiba dia begitu?
……………………………………………………………………………
Cuplikan cerita pendek itu adalah salah satu scence dalam
film L (2016) movie Jepang. Judulnya sangat singkat, makanya (dulu) aku sama
sekali tidak tertarik untuk menonton. Sebenarnya sih, udah lama ada film ini di
file download laptopku, baru-baru ini sempat nonton karena lagi libur kuliah dan bosan banget gak tau mau ngapain. Akhirnya ditonton juga.
Entah kenapa aku mendownload film ini dari situs streaming,
aku juga lupa. Tidak mungkin aku mendownload tanpa alasan. Setiap film yang ku
download pasti sudah pernah ada yang rekomendasi atau sudah pernah baca
sinopsisnya. Tapi, aku tidak ingat persis tepatnya apa alasanku mendownload
film ini.
Cuplikan tadi adalah awal cerita kehidupan seorang gadis
sebatangkara bernama L. ayah ibunya meninggal karena kapal yang mereka tumpangi
karam. L hidup dibawah asuhan pamannya yang tergila-gila padanya, dan bibinya
yang kejam.
Film ini recommended buat kamu para petualang kehidupan dan
para pencari cinta sejati!
Baca sinopsisnya -> Sinopsois Movie L (2016)
Baca sinopsisnya -> Sinopsois Movie L (2016)
No comments:
Post a Comment