Ilustrasi copyright MBC |
Halimahdaily.com - “Bapaknya sangat santun, aku belum pernah menemukan seseorang yang seperti itu sebelumnya” seorang pemuda bercerita padaku. Padahal aku tidak bertanya. Dia menyodorkan cerita itu sebab ingin menceritakan seorang gadis cantik. Gadis itu adalah anak bapak santun yang dia kagumi.
Yang membuatku heran adalah, kenapa orang itu menceritakan
sosok bapaknya? Alih-alih menceritakan sosok anak gadisnya yang cantik jelita.
Kamu percaya bahwa seseorang lelaki akan jatuh cinta pada seorang gadis hanya
karena ayahnya satun? Munafik.
Aku tahu, orang itu sedang mencari-cari pembenaran atas
cintanya yang menggila. Dia hanya tidak mau mengakui sedang terpesona paras
anggun anak seorang lelaki santun. Jelas-jelas bahwa wajah cantik adalah
segalanya. Jatuh cinta, ya jatuh cinta saja. Kenapa harus merubah alur cerita? Demi
apa?
Katakan saja terus terang begini “hei. Aku jatuh cinta pada
gadis jelita. Berhentilah menyukaiku, kamu tidak layak untukku. Dan juga, dia
terlahir dari keluarga yang santun, dibanding dirimu, yang keluarganya setiap
hari selalu perang”. Selesai. Tidak perlu berkisah tentang bapak-bapak santun. Aku
tidak mau dengar.
Pemuda ini, dulunya merasa bahwa hanya dia satu-satunya
orang yang kusukai didunia ini. Dia tidak tahu bahwa aku sangat mudah
mengeliminasi seseorang dari hidupku. Apalagi orang yang sok tampan. Orang
seperti itu hanya akan menyisakan benci dalam hatiku. Walaupun sebelumnya aku
pernah sangat menyukainya.
Aku bahkan sudah lupa, kapan terakhir kali aku menyukainya.
Lima tahun yang lalu? Sepuluh tahun yang lalu? Entahlah, rasanya sudah lama
sekali.
Tapi, dia bertanya kesana-kemari tetang ceritaku. Berharap
menemukan cerita tentang cinta monyet antara aku dan dia. Sebegitu besarkan
percaya-dirimu? Sebegitu merasa dicintainya kah olehku? Apa alasan yang
membuatmu begitu yakin bahwa aku tergila-gila padamu. Hanya karena kamu merasa
paling tampan?
Mengetahui dari teman dekatku bahwa dia terus mendesak ingin
mendengar apa saja yang kuceritakan tentangnya pada sahabatku itu. Katanya dia
ingin tahu sejauh apa aku mencintainya. Oh, menyebalkan!
Banyak yang baca :
Pengorbanan Seperti Apa Yang Pernah Kamu Lakukan Demi Cinta?
Banyak yang baca :
Pengorbanan Seperti Apa Yang Pernah Kamu Lakukan Demi Cinta?
No comments:
Post a Comment