Ilustrasi copyright MBC |
Halimahdaily.com - Seseorang teman menulis di blognya tentang cerita cinta yang tidak pantas dimiliki. Intinya dia ingin mengatakan bahwa ‘cinta tak boleh dipaksa’.
Semua cinta sudah ada pemiliknya. Berusaha keras
mendapatkan cinta yang seharusnya bukan menjadi milik kita hanya akan
menghancurkan diri sendiri dan juga menghancurkan hidup orang yang kita cintai, Begitu katanya.
Satu sisi aku setuju. Cinta memang harus bertemu dengan
orang yang tepat. Cinta yang salah hanya akan meenjadi cerita pilu.
Tapi, darimana kita tahu bahwa cinta yang kita miliki sudah
tepat atau masih salah? Dari mana kita tahu siapa yang layak mendapatkan cinta,
siapa yang tidak?
Jangan bilang soal ketertarikan fisi. Aku paling benci
membicarakannya. Seolah-olah dunia cinta hanya diisi oleh mereka-mereka yang
cantik dan tampan. Orang seperti saya, apa perannya dalam cinta? Hanya sebagai
figuran?
Jika memang aturannya cinta harus setara, terutama setara
dari penampilan fisik. Maka aku adalah orang yang akan mengalah sebelum
dikalahkan dengan telak. Karena aku tahu, percuma bertahan ingin memiliki
seseorang yang rupawan, jika orang itu bahkan malu bersanding denganku. Aku
tidak akan menyakiti diriku dengan cara seperti itu.
Juga, jangan ajari aku soal bagaimana mengikhlaskan. Aku
sudah jauh-jauh hari belajar sendiri. Ikhlas melepas pergi lelaki tampan demi
perempuan cantik tentu saja tidak begitu sulit. Itu adalah sesuatu yang sudah sangat ku maklumi.
Aku tidak benci dan cemburu kepada orang-orang yang memiliki
paras rupawan, hanya saja sikap sok rupawan itu yang paling tidak kusukai. Sok
paling dicintai apalagi.
Jadi, menurutmu, jika ada seseorang yang wajahnya sangat
rupawan, tiba-tiba dia datang dan menyentuh hati seseorang yang buruk rupa.
Apakah kamu tidak mencurigainya?
Menurutku, itu sangat mencurigakan. Jangan-jangan si buruk
rupa akan dipermalukan suatu saat nanti.
Banyak yang baca :
Terkadang Semua Orang Tidak Se-polos Kelihatannya
Banyak yang baca :
Terkadang Semua Orang Tidak Se-polos Kelihatannya
No comments:
Post a Comment