Halimahdaily.com - Jika kamu sudah melakukan banyak hal, sudah mengerahkan semua kemampuanmu dengan sempurna, sudah lelah, bahkan sudah ingin istirahat. Tiba-tiba, bosmu datang mengomentari pekerjaanmu, menganggap semua yang kamu lakukan tidak beres. Bagaimana perasaanmu?
Ditegur karena kesalahan kerja itu biasa. Tapi, gimana cara
negurnya, itu yang paling penting sebenarnya.
Suara tinggi melengking. Itu
paling saya benci. Siapapun yang melakukannya akan saya caci-maki dalam hati. Termasuk
jika dia bos sekalipun.
Coba deh bayangin. Kamu sedang capek luar-biasa, kemudian kamu diminta menghadap. Terus dimarah-marahin dengan suara tinggi melengking. What The (....) !!! Rasanya pengen bilang "Hey, bos, pernah belajar cara bicara yang sopan gak sih?!"
Coba deh bayangin. Kamu sedang capek luar-biasa, kemudian kamu diminta menghadap. Terus dimarah-marahin dengan suara tinggi melengking. What The (....) !!! Rasanya pengen bilang "Hey, bos, pernah belajar cara bicara yang sopan gak sih?!"
Okelah jika memang benar ada salah satu pekerjaan kita yang
tidak beres, setelah diingat-ingat itu memang benar salah kita, tak apalah
ditegur, memang seharusnya begitu. Tapi, setidaknya tegurlah baik-baik, jangan
mengatakan semua pekerjaan kita tidak ada yang beres, ya kan? Jadinya kita
merasa percuma telah melakukan segalanya. Ujung-ujungnya malah gak ikhlas.
Ikhlas. Bicara tentang ikhlas dalam dunia kerja agak sedikit
berat. Bukan ikhlasnya yang berat, tetapi batasan-batasan kerja yang harus
di-ikhlasin itu yang berat. Apalagi pekerjaan yang dilakukan gak sesuai jobdesc,
semua-semua harus dikerjakan.
Misalnya, kita melamar kerja sebagai karyawan toko, lalu perjanjian
awalnya kita melakukan kerjaan teknis terkait penjualan, pengiriman barang, dan
kebersihan toko.
Tapi, beberapa bulan setelah kerja, peraturan berubah. Kita
diminta bantu-bantu urusan rumah tangga, lama-lama kita jadi baby sister pula,
lama-lama urusan laundry-pun kita juga, lama-lama kita merangkap jadi koki
segala.
Enak banget kan jadi bos yang begitu? Setahun kerja, karyawannya
opname. Kalo mati, tinggal cari pengganti! Itu bos, manusia apa bukan?
Menurut saya, ikhlas adalah bentuk dari ketulusan melakukan
sesuatu atas dasar kasih sayang disertai mood baik.
Saat suasana hati selalu buruk, apa-apa yang dilakukan tidak lagi tulus, tidak ada rasa simpatik sama sekali, rasa ikhlas sudah tidak ada lagi, kesedihan dan kemarahan semakin bertambah setiap hari. Tidak ada alasan untuk tetap bertahan, sudah saatnya untuk pergi.
Saat suasana hati selalu buruk, apa-apa yang dilakukan tidak lagi tulus, tidak ada rasa simpatik sama sekali, rasa ikhlas sudah tidak ada lagi, kesedihan dan kemarahan semakin bertambah setiap hari. Tidak ada alasan untuk tetap bertahan, sudah saatnya untuk pergi.
Cari saja pengalaman ditempat lain, siapa tahu nemu yang pas. Demi apa kita menyiksa diri?
No comments:
Post a Comment