Sumber gambar : http://poklekaja.blogspot.com |
Tiba giliranku, sempat panik karena gak nemu nama
sendiri di antara daftar nama mahasiswa yang akan diberangkatkan KPM. Berkat bantuan
teman ajaib—yang entah bagaimana bisa menemukan namaku—diantara ribuan nama
mahasiswa, dan diantara nama-nama yang sama. Jadi lega berkat dia.
Besok jadwal coaching untuk fakultas Dakwah dan Komunikasi, fakultasku. Sampai detik
ini, aku masih belum percaya sepenuhnya bahwa ini akan terjadi sebantar lagi. Rasanya,
bagaimana ya? Agak sulit dijelaskan. Speechless.
Dulu saat orang lain KPM, aku sibuk mencari informasi. Apa yang
mereka lakukan, program apa yang biasanya dibuat anak KPM, kapan mereka bisa
libur dan bisa pulang ke Banda Aceh, kapan mereka akan benar-benar selesai masa
KPM, semuanya, aku repot-repot mencari tahu. Entah apa. Entah kenapa.
Sekarang rasanya agak beda. Bisa dibilang aku beruntung
karena KPM tidak jauh dari Banda Aceh. Aceh Besar-Banda Aceh hanya lintas kabupaten. Bisa pulang pergi.
Entah kenapa menurutku, tetap saja jauh. Aku bahkan
tidak punya kendaraan untuk bolak-balik. Aku mungkin akan pasrah pada ketetapan
waktu. Dua bulan, ya dua bulan. Tidak bisa sekalipun aku kembali meskipun
rindu. Oh, tapi apa yang kurindu. Maksudku, siapa?
Tahun lalu, mereka bahkan berangkat lebih jauh. Mereka tetap
bisa pulang seminggu sekali. Entah demi apa mereka pulang, mungkin mereka
rindu.
Aku juga pasti akan rindu. Rindu harum kampus biru, rindu
bisingnya geng motor di belakang rumahku, rindu pekerjaanku, rindu kehangatan
keluarga kedua-ku. Semuanya.
Aceh besar, rasanya seperti lintas negara bagiku. Terlalu jauh.
Terlalu jauh.
Tak Perlu Marah Dan Benci, Ini Hanya Soal Persepsi.
Tak Perlu Marah Dan Benci, Ini Hanya Soal Persepsi.
No comments:
Post a Comment